Selasa, 08 Januari 2019

PERTEMPURAN KSATRIYA SINGOSARI DAN PELARIAN RADEN WIJAYA Bagian 2

PERTEMPURAN KSATRIYA SINGOSARI DAN PELARIAN RADEN WIJAYA
Bagian 2


                       Rakyat desa Mameling menjadi ribut sambil membunyikan titir tanda bahaya akan datangnya musuh. Setelah memasuki Desa Jasun Wungkal Raja Singasari Kertanegara mengutus Sangramawijaya atau yang lenih dikenal dengan nama Raden Wijaya untuk mengempur kekuatan gelang gelang yang dari utara beserta Pangeran Ardharaja entah apa yang ada dipikiran sang prabu mengikut sertakan pangeran Ardharaja karena Pangeran Ardharaja sendiri merupakan anak dari Raja Gelang gelang Raja Jayakatwan.

                      Ilustrasi Prabu Kertanegara mengutus Raden Wijaya menyerbu pasukan Gelang gelang

                         Jasun Wungkal diartikan bawang batu Jasun adalah bawang Wungkal adalah batu . Ada yang berpendapat Desa Jasun Wungkal kini menjadi Desa Watukosek yang berada di Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan .
                           Pertempuran pecah perama kali di Kedung Peluk berahir dengan kemenangan Raden Wijaya dan ahirnya pasukan Gelang gelang berhasil di pukul mudur lari ke utara. Dibarat Kapulungan perang tak dapat dihindari lagi banyak korban berjatuhan di pihak Kerajaan Gelang gelang ahirnya pasukan Gelang gelang semakin menjauh dari Singosari.
                          Untuk mengidentifikasi Desa Kapulungan tidak terlalu sulit karena hingga saat ini masih ada Desa Kepulungan Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan yang sekarang dissebelah selatan Desa Carat atau zaman dulu terkenal dengan sebutan Desa Rabut Carat.
                              Tiba tiba terdengar Seorang Caraka yang menyampaikan berita kepada Raden Wijaya beserta rombongan secara tidak terduga musuh juga menyerang dari arah selatan dan berhasil menembus tembok istana.
                          Perlu diketahui bawasanya psukan yang dipimpin oleh Raden wijaya yang berangkat ke utara untuk menggempur pasukan Gelang gelang sang Prabu tidak yakin dengan kekuatan pasukanya.Oleh karenanya sang Prabu mengirim pasukan bantuan yang dipimpin Kebo Anengah menuju Mameling. Mpu Adhyaksa Ragantha dan Mentri Angabhaya Wirakerti mengingatkan Prabu Kertanegara  sangat lah berbahaya kalau mengerahkan kan semua kekuatan pasukan Singasari menuju utara karna pasukan utama Singasari sedang melakukan Ekpedisi Pamalayu yang dipimpin oleh Kebo Anabrang. Kalau semua kekuatan Singosari semua menyerbu ke arah utara akan mengakibatkan kekosogan didalam kedaton Singasari namun sang Prabu mengabaikan nasehat tersebut.
                      Pasukan Gelang gelang yang muncul dari arah selatan bergerak secara diam diam tidak membawa bunyi bunyian dan bendera . Mereka melalui aksa ( Sungai lekso sebelah timur Blitar yang merupakan perbatasan Jenggala dan Kediri ) , Lawor ( mungkin lahor sekarang ) dan terus menuju Sridahabhawana untuk selanjutnya sampai Singasari.
                    Sang Prabu Kertanegara sangat terkejut yang sedang berada didalam pura bersama patih Angragani melihat kedatangan Mpu Raganatha dan Wilakerti melaporkan bahwa pasukan Gelang gelang sudah berada di Manguntur.


Ilustrasi peperangan di depan Balai Manguntur 


                                         by. Setya Manggala Majapahit
                                        Sketsa Agus Subandriyo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENEMUAN SALURAN AIR KUNO DI DESA BULUSARI - GEMPOL PASURUAN

  Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur melakukan peninjauan terkait ditemukannya situs saluran air kuno yang bermaterialka...